Dalam dunia keuangan, banyak orang mencari cara untuk mengelola uang mereka dengan bijak. Salah satu instrumen investasi yang sering dibicarakan adalah deposito berjangka.
Deposito berjangka adalah produk simpanan yang ditawarkan oleh bank, di mana kamu menyimpan dana untuk jangka waktu tertentu dengan imbalan bunga yang lebih tinggi dibandingkan rekening tabungan biasa.
Table of Contents
Key Takeaway
- Deposito berjangka adalah produk perbankan yang memungkinkan kamu menyimpan uang untuk jangka waktu tertentu, biasanya dengan suku bunga lebih tinggi dibandingkan rekening tabungan. Ini adalah pilihan investasi yang aman dan terencana.
- Salah satu keuntungan utama dari deposito berjangka adalah keamanan, karena dana kamu dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Selain itu, suku bunga yang lebih tinggi membantu mengembangkan dana tanpa risiko yang signifikan.
- Untuk memaksimalkan keuntungan dari deposito berjangka, pilih bank dengan suku bunga kompetitif dan pertimbangkan fitur automatic roll over (ARO). Diversifikasi dengan membuka beberapa rekening deposito juga dapat membantu mengelola risiko dan meningkatkan likuiditas.
Apa Itu Deposito Berjangka?
Deposito berjangka adalah salah satu jenis produk perbankan yang memungkinkan kamu untuk menyimpan uang dalam jangka waktu tertentu, biasanya mulai dari 1 bulan hingga 5 tahun. Selama periode ini, dana kamu tidak dapat diambil tanpa dikenakan penalti.
BUTUH DANA DARURAT SEKARANG JUGA?
CTBC KTA BANTU KAMU!
Apakah kamu merasa tertekan dengan biaya mendesak seperti tagihan menumpuk atau kebutuhan tak terduga? CTBC KTA hadir sebagai SOLUSI CEPAT dengan proses approval hanya 60 DETIK dan bunga rendah mulai 0,99% untuk mengatasi masalahmu DENGAN TENANG.
Suku bunga deposito berjangka biasanya lebih tinggi dibandingkan dengan bunga tabungan biasa, sehingga menjadi pilihan menarik bagi mereka yang ingin mengembangkan dana.
Menurut J.J. Van Horne dalam bukunya Manajemen Keuangan (2005), deposito berjangka adalah instrumen investasi yang memberikan imbal hasil tetap dan aman, sehingga cocok untuk perencanaan keuangan jangka panjang.
Baca Artikel Lainnya: Pengertian Deposito dan Panduan Memilih Investasi Aman untuk Masa Depan
Syarat Memulai Deposito Berjangka
Dirangkum dari laman bni.co.id, berikut beberapa syarat umum yang diperlukan untuk membuka deposito berjangka:
- Usia Minimal: Kamu harus berusia minimal 17 tahun.
- Dokumen Identitas:
- Warga Negara Indonesia: KTP.
- Warga Negara Asing: Paspor dan KIMS/KITAS/KITAP.
- Badan Usaha: Bukti legalitas perusahaan.
- Setoran Awal: Setoran awal bervariasi tergantung bank, pastikan kamu mengetahui jumlah minimal setoran yang berlaku.
- Pilih Jangka Waktu: Tentukan jangka waktu deposito yang sesuai dengan kebutuhan, mulai dari 1 bulan hingga beberapa tahun.
Pastikan untuk mempersiapkan semua dokumen dan memahami ketentuan setoran agar proses pembukaan deposito berjalan lancar.
Cara Menghitung Suku Bunga Deposito Berjangka
Menghitung suku bunga deposito berjangka merupakan langkah penting bagi siapa saja yang ingin memastikan keuntungan maksimal dari investasi ini.
Untuk menghitung bunga yang diperoleh, rumus yang digunakan adalah:
(Setoran Pokok x Suku Bunga Deposito x Tenor dalam hari) : 365 hari.
Contohnya, jika menyimpan uang sebesar Rp 50.000.000 dengan suku bunga 4% dan tenor 4 bulan (120 hari), perhitungannya akan seperti ini:
(50.000.000 x 4% x 120) : 365 = 657.534. Jadi, bunga yang diperoleh adalah sebesar Rp 657.534.
Namun, bunga yang diperoleh tidak sepenuhnya menjadi keuntungan karena akan dikenakan pajak. Pajak bunga deposito biasanya sekitar 20%.
Jadi untuk bunga Rp 657.534, pajak yang dikenakan adalah:
20% x 657.534 = 131.506.
Setelah dikurangi pajak, jumlah total yang akan diterima setelah jatuh tempo adalah:
50.000.000 + (657.534 - 131.506) = 50.526.028.
Dengan demikian, setelah 4 bulan, total yang diperoleh dari deposito berjangka tersebut adalah Rp 50.526.028.
Keuntungan Deposito
Jenis deposito berjangka merupakan salah satu instrumen investasi yang aman dan dapat diandalkan, terutama bagi mereka yang ingin menghindari risiko tinggi dalam berinvestasi.
Dirangkum dari laman resmi OJK, berikut beberapa keuntungan deposito berjangka:
1. Keamanan yang Terjamin
Deposito berjangka menawarkan tingkat keamanan tinggi karena dana yang tersimpan dilindungi oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) hingga batas tertentu.
Perlindungan ini memberikan rasa tenang, terutama jika produk deposito dipilih dari bank atau lembaga keuangan yang terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dengan adanya jaminan ini, risiko kehilangan dana akibat kegagalan bank dapat diminimalkan.
2. Bunga Lebih Tinggi Dibandingkan Tabungan Biasa
Salah satu daya tarik utama deposito berjangka adalah suku bunga yang lebih tinggi dibandingkan dengan tabungan reguler, umumnya berkisar antara 3-5% per tahun.
Keuntungan ini memungkinkan dana yang disimpan berkembang lebih cepat, tanpa perlu terpengaruh oleh fluktuasi pasar. Misalnya, menyimpan Rp200 juta dalam deposito dengan bunga 4% per tahun akan menghasilkan tambahan Rp8 juta di luar modal awal.
3. Mendukung Perencanaan Keuangan Jangka Panjang
Deposito berjangka menjadi alat yang efektif untuk mencapai tujuan finansial, seperti menyiapkan dana pendidikan, membeli rumah, atau persiapan masa pensiun.
Fasilitas ini mendorong disiplin dalam mengelola keuangan, karena dana hanya dapat dicairkan pada saat jatuh tempo. Meskipun pencairan lebih awal memungkinkan, adanya penalti membuat keputusan seperti itu menjadi lebih terencana.
4. Melindungi Nilai Uang dari Inflasi
Deposito berjangka membantu menjaga daya beli uang dengan suku bunga yang lebih tinggi dibandingkan rata-rata inflasi tahunan.
Hal ini memastikan nilai uang tetap stabil bahkan cenderung meningkat seiring waktu. Dibandingkan tabungan biasa, deposito lebih efektif dalam melindungi dana dari dampak inflasi.
Risiko Deposito Berjangka dan Cara Mitigasinya
Meskipun deposito berjangka dikenal sebagai salah satu investasi yang aman, ada beberapa risiko yang perlu diperhatikan sebelum memutuskan untuk menempatkan dana.
Berdasar riset dari tim kami, berikut beberapa risiko deposito berjangka dan cara untuk mengatasinya:
1. Likuiditas Rendah
Deposito berjangka memiliki likuiditas yang rendah karena dana tidak bisa dicairkan sebelum jatuh tempo tanpa terkena penalti. Kondisi ini menjadi tantangan bagi mereka yang membutuhkan dana darurat atau fleksibilitas tinggi dalam pengelolaan keuangan.
Ketidakmampuan mengakses dana pada saat kritis dapat menyebabkan masalah keuangan tambahan.
Cara mitigasi:
- Pilih jangka waktu deposito sesuai kebutuhan dana di masa depan untuk menghindari penalti.
- Gunakan strategi laddering dengan membuka beberapa deposito berjangka waktu berbeda untuk memastikan akses dana secara berkala.
2. Beban Pajak pada Bunga
Bunga yang diperoleh dari deposito dikenakan pajak penghasilan, yang dapat mengurangi jumlah keuntungan bersih. Hal ini menjadikan deposito kurang menarik dibandingkan investasi lain yang lebih efisien secara pajak.
Bagi investor dengan nominal besar, dampak pajak ini bisa menjadi signifikan terhadap total pengembalian.
Cara mitigasi:
- Pilih deposito dengan bunga bersih kompetitif yang tetap memberikan keuntungan setelah pajak.
- Kombinasikan deposito dengan instrumen investasi lain yang menawarkan manfaat pajak lebih baik, seperti reksa dana tertentu.
Baca Juga: Panduan Pajak Deposito Beserta Contoh Perhitungannya
3. Risiko Inflasi
Jika tingkat inflasi lebih tinggi daripada bunga deposito, nilai riil uang yang disimpan bisa berkurang seiring waktu. Hal ini berarti daya beli dana akan menurun, meskipun secara nominal tampak meningkat. Risiko ini paling relevan dalam periode inflasi tinggi.
Cara mitigasi:
- Pantau tingkat inflasi dan pilih deposito yang menawarkan suku bunga lebih tinggi atau setara dengan inflasi.
- Diversifikasikan investasi ke instrumen lain seperti reksa dana pendapatan tetap, obligasi, atau saham yang berpotensi memberikan imbal hasil lebih tinggi.
4. Risiko Suku Bunga
Deposito dengan suku bunga tetap menjadi kurang menguntungkan saat suku bunga pasar naik, karena investor terikat pada tingkat bunga yang lebih rendah.
Kondisi ini dapat mengakibatkan hilangnya potensi keuntungan yang lebih besar jika uang ditempatkan di instrumen lain.
Cara mitigasi:
- Gunakan strategi laddering dengan membuka beberapa deposito dalam berbagai jangka waktu, sehingga ada deposito yang jatuh tempo saat suku bunga naik.
- Pilih deposito dengan fitur bunga mengambang yang menyesuaikan dengan perubahan suku bunga pasar.
5. Risiko Kegagalan Bank
Meskipun jarang, kegagalan bank dapat memengaruhi kemampuan untuk menarik dana dari deposito. Jika bank tempat dana disimpan mengalami kebangkrutan, risiko kehilangan dana bisa menjadi kenyataan, terutama untuk jumlah yang melebihi batas penjaminan.
Cara mitigasi:
- Simpan dana di bank yang memiliki reputasi baik dan stabilitas keuangan yang terjamin.
- Pastikan jumlah deposito berada dalam batas yang dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), yaitu hingga Rp 2 miliar per rekening.
Tips Memilih Deposito Berjangka
1. Bandingkan Suku Bunga dan Margin Deposito
Setiap bank menawarkan tingkat suku bunga yang berbeda pada produk deposito. Melakukan perbandingan suku bunga dari berbagai bank adalah langkah penting untuk memastikan keuntungan maksimal.
Perlu diingat, suku bunga yang melebihi batas penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) tidak akan mendapatkan perlindungan. Selain itu, margin deposito juga perlu dipertimbangkan karena dapat dipengaruhi oleh faktor seperti kondisi likuiditas bank dan kebijakan suku bunga acuan.
2. Memastikan Reputasi Bank
Kami sangat merekomendasikan untuk selalu melihat reputasi bank sebelum memilih berinvestasi di sana. Bank yang diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan terdaftar di LPS memberikan jaminan keamanan yang lebih baik.
Pilihan terhadap institusi perbankan dengan rekam jejak yang baik dapat memastikan dana investasi dikelola secara profesional dan aman.
3. Memahami Syarat dan Ketentuan Deposito
Membaca dan memahami syarat serta ketentuan yang berlaku pada produk deposito sangatlah penting. Beberapa aspek yang perlu diperhatikan meliputi tenor atau jangka waktu investasi, mekanisme pencairan dana, hingga penalti yang dikenakan jika pencairan dilakukan sebelum jatuh tempo.
Misalnya, beberapa bank memberikan jeda waktu pencairan satu hari kerja setelah deposito jatuh tempo. Fitur seperti perpanjangan otomatis (ARO) juga dapat menjadi pertimbangan untuk mempermudah pengelolaan investasi.
4. Mengantisipasi Biaya Tambahan
Biaya administrasi, pajak, dan penalti adalah hal-hal yang dapat memengaruhi hasil investasi deposito. Deposito dengan nilai di atas Rp7,5 juta, misalnya, akan dikenakan pajak penghasilan sebesar 20 persen.
Selain itu, penalti juga sering diberlakukan untuk pencairan dana sebelum jatuh tempo. Memperhitungkan potongan-potongan ini akan membantu dalam mengelola ekspektasi terhadap hasil investasi.
5. Menentukan Jangka Waktu yang Tepat
Tenor deposito bervariasi mulai dari 1 bulan hingga 24 bulan. Pemilihan jangka waktu yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi finansial dapat memaksimalkan manfaat investasi.
Deposito jangka pendek seperti 1 atau 3 bulan cocok untuk kebutuhan yang lebih fleksibel, sementara tenor panjang seperti 12 atau 24 bulan menawarkan tingkat bunga yang lebih tinggi.
6. Memanfaatkan Fitur Tambahan
Beberapa bank menawarkan fitur tambahan seperti bunga bonus, layanan digital, atau kemudahan akses informasi. Fitur-fitur ini dapat meningkatkan kenyamanan dan memberikan nilai tambah bagi nasabah.
Melakukan pengecekan terhadap fitur yang tersedia sebelum memilih produk deposito akan membantu dalam mengambil keputusan yang tepat.
Strategi Agar Deposito Berjangka Jadi Investasi Menguntungkan
1. Memilih Bank yang Tepat
Pilih bank yang memiliki reputasi baik dan menawarkan suku bunga kompetitif. Bank terpercaya biasanya memberikan layanan tambahan seperti promo cash reward, hadiah menarik, atau potongan biaya administrasi yang dapat meningkatkan keuntungan.
Sebelum memutuskan, bandingkan suku bunga dari beberapa bank untuk memastikan pilihan terbaik. Hindari suku bunga yang terlalu tinggi jika tidak dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), karena simpanan berisiko tidak aman. Pastikan juga bank tersebut terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
2. Menentukan Jangka Waktu yang Sesuai
Sesuaikan tenor deposito dengan kebutuhan finansial. Untuk kebutuhan jangka pendek, pilih tenor 1โ3 bulan yang memberikan fleksibilitas pencairan. Sementara itu, deposito jangka panjang seperti 12 bulan atau lebih cocok untuk tujuan investasi yang lebih besar karena suku bunga lebih tinggi.
Strategi yang efektif adalah membuka beberapa deposito dengan tenor berbeda (diversifikasi tenor), sehingga dana dapat dicairkan secara bergilir tanpa terkena penalti.
3. Mengoptimalkan Fitur Automatic Roll Over (ARO)
Manfaatkan fitur ARO untuk memperpanjang deposito secara otomatis setelah jatuh tempo tanpa perlu perpanjangan manual. Dengan ARO, bunga yang diperoleh akan langsung diakumulasikan sebagai modal pada periode berikutnya, sehingga keuntungan terus berkembang.
Agar lebih optimal, aktifkan fitur autodebet untuk menambah dana ke deposito saat perpanjangan, terutama jika ada penghasilan tambahan. Namun, pastikan untuk mengecek suku bunga terbaru yang berlaku pada periode berikutnya agar tetap kompetitif.
4. Diversifikasi Deposito untuk Mitigasi Risiko
Diversifikasi deposito adalah langkah penting untuk mengurangi risiko sekaligus meningkatkan keuntungan. Selain menyebar dana pada tenor yang berbeda, pertimbangkan juga untuk membuka deposito dalam mata uang asing (valas).
Misalnya, deposito USD atau EUR dapat melindungi aset dari fluktuasi nilai tukar sekaligus menjadi alternatif investasi yang menarik. Namun, tetap simpan sebagian besar dana dalam bentuk rupiah untuk kebutuhan domestik. Pastikan memilih mata uang asing yang stabil untuk meminimalkan risiko kerugian.
5. Manfaatkan Promo dan Bonus
Salah satu cara agar deposito berjangka menjadi investasi yang menguntungkan adalah dengan memanfaatkan berbagai promo dan bonus yang ditawarkan oleh bank.
Banyak bank yang memberikan promo menarik bagi nasabah yang membuka deposito dengan ketentuan tertentu, seperti jumlah minimal atau jangka waktu tertentu.
Promo ini bisa berupa barang, cash reward, atau bonus lainnya yang tentunya memberikan nilai tambah pada investasi deposito kamu. Jadi, pastikan untuk selalu mencari tahu dan memanfaatkan promo-promo menarik agar investasi kamu semakin menguntungkan.
7 Rekomendasi Bank dengan Bunga Deposito Menguntungkan
Dirangkum dari finansial.bisnis.com, berikut beberapa bank yang menawarkan bunga deposito tinggi untuk investasi:
1. Bank Tabungan Negara (BTN)
Bank Tabungan Negara (BTN) menawarkan salah satu bunga deposito tertinggi dengan berbagai pilihan tenor. Bunga deposito BTN untuk tenor 1 hingga 2 bulan berkisar antara 2,35% hingga 2,5%, sementara untuk tenor 6 bulan hingga 24 bulan, bunga dapat mencapai 3% hingga 3,15%.
Keunggulan lain dari BTN adalah setoran minimal yang sangat terjangkau, hanya Rp1 juta. Selain itu, deposito di BTN juga dapat digunakan sebagai jaminan Kredit Pemilikan Rumah (KPR), dan bunga depositonya bisa digunakan untuk pembayaran cicilan KPR atau tagihan lainnya.
2. Bank Rakyat Indonesia (BRI)
Bank Rakyat Indonesia (BRI) juga menjadi pilihan banyak orang untuk investasi deposito. BRI menawarkan bunga deposito yang cukup kompetitif dengan setoran awal yang bervariasi antara Rp5 juta hingga Rp10 juta, tergantung pada cara membuka deposito.
Bunga deposito BRI untuk tenor 1 bulan adalah 3,75%, dengan bunga deposito untuk tenor 3 bulan sebesar 4%. Untuk tenor lebih panjang seperti 6 bulan hingga 36 bulan, bunga deposito BRI tetap menarik di kisaran 3% hingga 3,5%.
3. Bank Central Asia (BCA)
Bank Central Asia (BCA) memberikan bunga deposito yang cukup stabil meskipun sedikit lebih rendah dibandingkan beberapa bank lainnya. Untuk tenor 1 bulan, bunga yang ditawarkan berkisar antara 2,65% hingga 2,9%, sementara untuk tenor 3 bulan, bunga dapat mencapai 3,15%.
Setoran minimal di BCA adalah Rp8 juta, yang dapat dilakukan baik melalui cabang atau secara online. BCA tetap menjadi pilihan utama bagi investor yang menginginkan stabilitas dan kemudahan dalam pengelolaan deposito.
4. Bank Negara Indonesia (BNI)
Bank Negara Indonesia (BNI) menawarkan bunga deposito yang cukup kompetitif dengan setoran awal minimal hanya Rp5 juta.
Dengan bunga deposito untuk tenor 1 bulan sebesar 2,25% dan meningkat menjadi 3% untuk tenor 12 bulan dan 24 bulan, BNI menawarkan berbagai opsi yang sesuai dengan kebutuhan investor. Deposito BNI sangat cocok untuk pemula yang ingin mencoba investasi deposito berjangka.
5. Bank Mandiri
Bank Mandiri menawarkan berbagai pilihan deposito dengan bunga yang bervariasi tergantung pada cara pembayaran bunga, apakah dibayar di muka atau saat jatuh tempo.
Untuk deposito dengan bunga yang dibayar pada saat jatuh tempo, suku bunga untuk tenor 1 bulan adalah 2,25%, sementara untuk tenor lebih panjang seperti 12 bulan dan 24 bulan, suku bunga bisa mencapai 2,5%. Setoran awal di Bank Mandiri untuk deposito melalui cabang adalah minimal Rp10 juta, namun jika melalui e-banking, minimalnya hanya Rp1 juta.
6. CIMB Niaga
CIMB Niaga menawarkan bunga deposito yang cukup tinggi, terutama untuk penempatan deposito dalam jumlah besar. Untuk deposito dengan penempatan minimal Rp8 juta, bunga deposito untuk tenor 1 bulan adalah 3%, sedangkan untuk tenor 3 hingga 12 bulan bunga yang ditawarkan mencapai 3,6%.
Untuk deposito dengan penempatan di atas Rp100 juta, bunga deposito bisa lebih tinggi, yakni mencapai 4,5% untuk tenor 3 bulan dan 6 bulan.
7. OCBC NISP
OCBC NISP menawarkan suku bunga deposito yang cukup menguntungkan dengan setoran minimal hanya Rp8 juta. Untuk tenor 1 bulan, suku bunga yang ditawarkan adalah 3%, dan untuk tenor 3 hingga 12 bulan, bunga deposito dapat mencapai 3,25%.
Bank ini menjadi pilihan bagi mereka yang mencari suku bunga deposito yang stabil dengan setoran yang terjangkau.
Deposito Berjangka: Pilihan Cerdas untuk Masa Depan
Deposito berjangka dikenal sebagai pilihan investasi yang aman dan cocok untuk tujuan keuangan jangka pendek hingga menengah. Dengan memahami mekanisme dan keuntungannya, pengelolaan keuangan dapat lebih terarah.
Pelajari lebih lanjut tentang deposito berjangka serta tips investasi lainnya di duitbox.com. Artikel dan panduan praktisnya akan membantumu mencapai tujuan finansial dengan lebih mudah.